sejarah sulap

Sejarah sulap di dunia telah dimulai sejak tahun 2600 SM. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya lembaran papyrus, yang menurut para ahli, lembaran tersebut ditulis pada tahun 1700 SM dimana pada lembaran tersebut berisikan tentang suatu cerita tentang seorang pesulap bernama Dedi yang berasal dari Mesir. Pada saat itu ia khusus dipanggil untuk menghibur Raja Cheops.

Trik yang dimainkannya ialah trik memotong kepala hewan dan mengembalikannya dalam keadaan semula. Dan hewan tetap hidup tanpa terluka sedikitpun.

Setelah selesai mempertunjukkan trick itu yang disaksikan langsung oleh sang raja, maka sang raja pun menyuruh ia mengulangi kembali triknya, namun bukan pada kepala hewan, melainkan kepala manusia.

Dedi menolak untuk melakukannya, tetapi Dedi kemudian memainkan kembali triknya yang dilakukan di hadapan raja dengan korban seekor sapi.

Sulap mulai menjadi seni pertunjukkan yang dikemas proffesional sejak abad ke 18. Issac Fawkes ialah seorang pelopornya. Ia dikenal akan kehebatannya menumbuhkan pohon apel dalam waktu kurang satu menit. Bahkan bukan hanya menumbuhkannya, Fawkes mampu membuat pohon itu mekar dan berbuah. Berkat keahliannya, ia mendapat banyak uang dan menjadi kaya raya.

Sosok penting lainnya dalam dunia sulap ialah Giuseppe Pinetti (1750-1800) dari Itali. Ia tampil di berbagai tempat, termasuk istana untuk menunjukkan kemahirannya dalam bermain sulap. Pada tahun 1784, ia mengadakan pertunjukkan Haymarket Theatre, London. Sejak saat itu, citra sulap pun berubah. Dari sekedar seni sulap yang dimainkan dijalanan atau untuk menghibur festival tertentu, menjadi sebuah seni pertunjukkan teater yang megah dan besar.

Hingga sekarang sulap telah dikenal luas oleh masyarakat dan telah menjadi pertunjukkan kelas satu di seluruh dunia. Semua orang menyukai pertunjukkan sulap, baik muda, remaja, maupun tua. Bahkan pesulap-pesulap dunia banyak yang mendirikan sekolah sulap untuk melestarikan seni sulap tersebut.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bila ada kesalahan dalam penulisan, saya mohon maaf.

Sumber : berbagai artikel di internet